Minggu, 25 Januari 2015

Gamelan





Alat musik tradisional yang bernamaGamelan berasal dari budaya Jawa, yang sekarang masih dilestarikan di kalangan Keraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo)
GAMELAN JAWA DAN GENERASI MUDA

1. Perkembangan Seni Karawitan
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar.
Seni gamelan Jawa mengandung nilai-nilai historis dan filosofis bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan Jawa merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara hipotetis, sarjana J.L.A. Brandes (1889) mengemukakan bahwa masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, diantaranya adalah wayang dan gamelan. Menurut sejarahnya, gamelan Jawa juga mempunyai sejarah yang panjang. Seperti halnya kesenian atau kebudayaan yang lain, gamelan Jawa dalam perkembangannya juga mengalami perubahan-perubahan. Perubahan terjadi pada cara pembuatanya, sedangkan perkembangannya menyangkut kualitasnya. Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk kalangan istana. Kini, siapapun yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelan-gamelan Jawa yang termasuk dalam kategori pusaka (Timbul Haryono, 2001).
Gamelan yang lengkap mempunyai kira-kira 72 alat dan dapat dimainkan oleh niyaga (penabuh) dengan disertai 10 – 15 pesinden dan atau gerong. Susunannya terutama terdiri dari alat-alat pukul atau tetabuhan yang terbuat dari logam. Alat-alat lainnya berupa kendang, rebab (alat gesek), gambang yaitu sejenis xylophon dengan bilah-bilahnya dari kayu, dan alat berdawai kawat yang dipetik bernama siter atau celepung.
Gamelan Jawa mempunyai tanggapan yang luar biasa di dunia internasional. Saat ini telah banyak diadakan pentas seni gamelan di berbagai negara Eropa dan memperoleh tanggapan yang sangat bagus dari masyarakat di sana. Bahkan sekolah-sekolah di luar negeri yang memasukan seni gamelan sebagai salah satu musik pilihan untuk dipelajari oleh para pelajarnya juga tidak sedikit. Tapi ironisnya di negeri sendiri masih banyak orang yang menyangsikan masa depan gamelan. Terutama para pemuda yang cenderung lebih tertarik pada musik-musik luar yang memiliki instrumen serba canggih. Dari sini diperlukan suatu upaya untuk menarik minat masyarakat kepada kesenian tradisional yang menjadi warisan budaya bangsa tersebut.
2. Fungsi sosial Gamelan Jawa
Secara filosofis gamelan Jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta berhubungan erat dengan perkembangan religi yang dianutnya.
Pada masyarakat jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Gamelan memiliki keagungan tersendiri, buktinya bahwa dunia pun mengakui gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Gamelan merupakan alat musik yang luwes, karena dapat berfungsi juga bagi pendidikan.

3. Pewarisan Gamelan Jawa kepada Generasi Muda
Pada masa sekarang ini ada kecenderungan perbedaan persepsi yang dilakukan oleh generasi-generasi muda melalui berbagai atraksi kebudayaan yang pada segi-segi lain kelihatan agak menonjol, tetapi ditinjau dari segi yang lain lagi merupakan kemunduran, terutama yang menyangkut gerak-gerak tari dan penyuguhan gendhing-gendhing yang dikeluarkan.
Anak muda terlihat tak tertarik gamelan karena tidak ada yang mengenalkan. Selain itu tidak ada yang mengajarkan. Itu tidak bisa disalahkan karena mayoritas orang tua, bahkan lingkungan sekolah, tidak mendukung anak mengenal gamelan. Bagi generasi muda, gamelan sulit diminati kalau dibunyikan seperti masa-masa dulu pada era orang tua atau kakek dan nenek mereka. Anak muda sekarang lebih menyukai jika membunyikan gamelan sesuka mereka dan dipasangkan dengan alat musik dan seni apa saja. Walaupun begitu, lewat cara-cara inilah gamelan mendapat jalan untuk lestari. Gamelan bukan sekadar alat musik tradisional atau obyek, namun ada spirit di dalamnya, yakni kebersamaan. Yang penting di sini adalah manusianya, yaitu bagaimana mereka merasa dekat dengan gamelan.
Perlu dipikirkan pula demi kelestarian kebudayaan kita sendiri yang sungguh-sungguh Adhi Luhur, penuh dengan estetika, keharmonisan, ajaran-ajaran, filsafat-filsafat, tatakrama, kemasyarakatan, toleransi, pembentukan manusia-manusia yang bermental luhur, tidak lepas pula sebagai faktor pendorong insan dalam beribadah terhadap Tuhan, yaitu dengan sarana kerja keras dan itikat baik memetri atau menjaga seni dan budaya sendiri. Jangan sampai ada suatu jurang pemisah atau gap dengan sesepuh yang benar-benar mumpuni (ahli). Bahkan komunikasi perlu dijaga sebaik-baiknya dengan sesepuh sebagai sumber atau gudang yang masih menyimpan berbagai ilmu yang berhubungan dengan masalah kebudayaan itu sendiri, terutama para empu-empu karawitan, tari dsb.

Jumat, 23 Januari 2015

ARTIKEL 1 : Sangkakala


      Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang Alat tiup ini disebut sangkakala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan sangkakala.

Sangkakala dalam berbagai agama

Hindu

Dalam agama Hindu, sangkakala merupakan simbol kemahsyuran dan kemakmuran. Maka dari itu, ia ditiup saat berperang atau saat melangsungkan upacara keagamaan, misalnya Puja. Catatan mengenai peniupan sangkakala sebagai atribut peperangan disebutkan dalam sastra Hindu Kuno yang disebut Mahabharata. Selain itu, sangkakala menjadi atribut Dewa-Dewi tertentu, misalnya Wisnu, Laksmi atau Ganesa.

Islam

Dalam salah satu ajaran agama Ibrahamik yaitu Islam dikatakan bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulur Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.

Bentuk Shur

Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sangkakala memiliki empat cabang, yaitu cabang di barat dan timur, dibawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.
Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan di dalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia satu rumah untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.

FUNGSI SANGKAKALA MASA KINI 

      sangkakala sekarang terbuat dari berbagai macam logam yang biasa disebut dengan trompet.
  Fungsi sangkakala selain untuk upacara adat dan sebagai simbol-simbol agama, sangkakala saat ini (trompet) digunakaan untuk instrument musik tradisional maupun modern.

Rabu, 21 Januari 2015

PENDAHULUAN

 http://1.bp.blogspot.com/-B67PHJkgQmU/UtY-mzFlXVI/AAAAAAAAAR4/7noCgxz8IxU/s1600/ffffff.jpg
Assalamu'alaikum Wr.Wb

 Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi berkembang menjadi sesuatu yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau bisa disebut juga dengan diimplementasikan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya dan nilai luhur suatu bangsa. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli, 20 tahun yang lalu, para remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Tidak dapat kita pungkiri bahwa teknologi sangatlah memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, seperti teknologi informasi yang bersumber dari televisi, internet dan lain sebagainya. Melalui media-media itu kita bisa melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa kita. Di sinilah teknologi bisa memainkan perannya dalam pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa indonesia, berikut contoh peran teknologi dalam melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia:
11.     Televisi
   Televisi merupakan salah satu media penyampaian informasi, misalnya informasi tentang kebudayaan. Maka dari itu, industri pertelevisian perlu menambah acara–acara tentang kebudayaan Indonesia. Selain memberikan informasi tentang kebudayaan Indonesia kepada masyarakat umum, tayangan tersebut juga dapat dijadikan ajang promosi kepada dunia tentang kebudayaan Indonesia. Sehingga menarik para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Serta menghindari pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh negara lain seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini.
22.    Internet
    Merupakan media penyampaian informasi yang dapat digunakan dalam pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia. Contoh dari media internet yang sekarang ini lagi populernya di masyarakat kita maupun masyarakat dunia, yaitu:
a.    AMedia facebook dan twitter
    Melalui facebook dan twitter kita bisa melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia dengan menampilkan berbagai group tentang tradisi, makanan, dan kesenian daerah. Kita juga dapat mengenalkan dan melestarikan budaya kita dengan cara memakai foto profil yang sedang menggunakan baju daerah atau pun menggambarkan suatu kegiatan kebudayaan kita.
b.    BMedia youtube
    Kita bisa menampilkan berbagai macam video mengenai kesenian daerah bangsa Indonesia, contohnya Tari Tanggai dari Sumatera Selatan. Selain itu juga, kita bisa menampilkan video yang menggambarkan kerukunan, rasa menghormati dan tenggang-rasa, dan juga video tentang gotong royong yang merupakan ciri dari bangsa Indonesia.
c.   C.    Media BLOG
     Blog adalah suatu media yang digunakan untuk mengekspresikan pemikiran-pemikiran dari seseorang, di dalam upaya pelestarian budaya nasional dan nilai-nilai luhurnya media blog juga sangat bisa memainkan perannya, diantaranya dapat dijadikan sebagai lahan untuk mempublikasikan kebudayaan Indonesia, yang diharapkan nantinya bisa menjadi sumber referensi dan informasi bagi masyarakat baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia.